Saturday, February 28, 2015

The end of February

Hari ini merupakan hari terakhir libur, setelah 2 bulan berhibernasi hehe, tapi belum tahu juga kapan masuk kuliah, yang jelas besok udah bulan Maret nahh tuh kan udah bulan baru lagi, egak tahu itu lama atau cepat dengan masa habisnya aku berada di negri bambu ini.
Hari ini aku tidak mandi lho, iyah mencatat bahwa suhu sekitar 4 derajat ditambah angin yang besar, tangan dikeluakan dari slimut aja tangan udah sperti es, adem lah pokokke. Katanya udah musim semi tapi kok masih dingin kayak gini.
Dua hari kemarin sempat terkena flu, terus untung ma pacar disaranin mandi (itu disaranin atau nyuruh aku mandi ya) ya udah habis itu enakan. tapi sebelumnya aku buat bubur terus mik obat flu.
Sejak kemarin mulai terdengar derap-derap koper digeret, iyah mahasiswa dan dosen mulai kembali lagi ke asrama, rame lagi jadinya.
balik lagi ke hari ini, waaa hari ni kalo aku belum dapet (menstruasi) berarti bulan ni gak dapat, eh pacar udah mikir aku macam-macam disini, mungkin karena aku kurang gerak dan kurang aktivitas jd gak lancar.
Terus pagi harinya pacar janjian mau video callan udah semnagat ke kantornya, eh sesampai di kantor tiba-tiba mati listrik. baca pesan pendek itu aku tertawa, sampai akhirnya sewaktu nonton film jam 3 sore, pacar telpon, yah kita video call an ngbrol walo hanya saling tatap menatap tau2 udah satu jam. uuuhh berasa waktu singkat banget waktu ada dia, gak nyata maupun di dunia maya tetap asyik.
Terima kasih sayang sudah menemaniku selama liburan musim dingin ini, walaupun aku sudah banyak rewel, untung sayang sabar ke aku.
Love you much more

Wednesday, February 25, 2015

Terima kasih Cinta

Hari ini aku demam, sebenarnya sudah semalam aku merasa tidak enak badan. Aku juga mendengar bahwa pacarku di Jogja juga sakit. Apa ini karena sakit rindu? sebenarnya aku memintanya untuk telpon hari ini karena aku kangen, iya aku kangeeen banget ma dia.
Beberapa hari ini dia bilang bahwa sikapku cuek, aku tidak membalas chat WA dia, bahkan saat dai bilang "aku kangen.." dia bilang responku sudah berubah. Andai saja dia ada disini didepanku pasti tahu apa yang aku benar-benar lakukan, iyah saat mendengar hal itu aku terharu... karena aku merasakan hal yang sama, tapi kata yang keluar dimulutku hanya "oh.."
Sayang.. setiap detik tanpamu ku merasa rindu, kau adalah labuhan hatiku tempat cintaku bernaung. Maafin aku jika sikapku akhir-akhir ini membuatmu banyak berpikiran negatif, tetapi terima kasih untuk jujur mengatakan hal itu. Karena aku bisa mengubahnya dan menjadi lebih baik lagi.
Terima kasih Cinta :)
Aku sayang kamu
Love you
From
Tongren, Guizhou, China

Kenapa kamu sayang sama aku?

Kemaren malam skype'an sama pacar yang ada china sana dan ngobrol ngga jelas sana sini dan berbagi cerita tentang aktivitas sehari-hari. Tiba-tiba entah kenapa terlibat dalam percakapan serius,"kenapa kamu sayang sama aku? padahal aku ngga selalu bisa bikin kamu bahagia".

Mungkin ini adalah kalimat sangat umum bagi orang yang berpacaran, termasuk bagi hubungan kami.

Kalo kata vee,"Aku ngga ada alasan untuk sayang sama kamu, karena kamu ya kamu. emang kita ngga selalu bahagia, kalo seandainya bahagia bisa kita peroleh setiap saat, apa istimewenya? bahagia itu ngga selalu kita dapatkan, karena itulah bahagia itu spesial"
kalimat yang sangat keren dan bikin aku klepek-klepek karena udah di gombalin, kepikiran aja ngga kata-kata kaya gitu.

setelah menyelesaikan "kewajiban" untuk menjawab pertanyaan spontan, gantian si pacar tanya sama aku,"Kenapa kamu sayang aku? padahal aku ngga selalu bikin kamu bahagia". Setelah berpikir saatsekiran kedip, aku jawab,"emang kamu ngga selalu bikin bahagia, kadang juga bikin aku kesel saat lama ngga bales chating WA, sekaligus ngerasa khawatir kamu kenapa-kenapa disana, kadang juga kamu bikin sedih kalo kepikiran saat ini aku belum memberi kenangan yang cukup baik bagi kamu, atau sama sekali belum bahagiain kamu, ngerasa sebel sama diri aku sendiri saat kelupaan ngucapin 'selamat pagi' atau 'mimpi indah sayang' karena buru-buru berangkat kerja atau kecapekan dan ketiduran dulu. mungkin itu sederhana, tapi menyapa disaat sebelum memulai hari bisa buat aku lebih seneng aja dan ucapan terkakhir dari kamu itu bisa bikin hari aku komplit. Aku sayang kamu karena kamu satu paket lengkap dan ngga hanya yang bisa bikin aku bahagia, aku sayang kamu karena itu yang aku tau".

Ada banyak alasan untuk aku sayang sama kamu, tapi terkadang semua alasan itu hilang musnah dan berganti tanpa alasan sama sekali, tapi sayangku tetap tidak berubah,

Tuesday, February 24, 2015

Suka duka tinggal sendirian di Apartemen Luar Negri

Pada dasarnya apartemen yang kini aku tempati ini adalah asrama guru karena dulunya daerah sini adalah kawasan kampus, sedangkan didepan asramaku adalah asrama mahasiswa tetapi sekarang sangat sedikit yang menempati.
Aku awalnya merasa takut tinggal sendiri di kamar ini, iyah dosen menempatkanku pada satu kamar yang jauh dari kampus karena di asrama kampus yang baru tidak ada peralatan masak dan mayoritas pedagang menggunakan minyak babi. tepat tanggal 04 Oktober 2014 aku pertama kali menempati kamar ini, pikiranku langsung terngiang kata kakak angkatanku yang tahun kemarin tinggal disini, dia bilang "dek jangan kaget liat kamarnya ya" oke aku menguatkan hati tuk beradaptasi disini. Didalam kamar ini terdapat kompor listrik, kulkas, dispenser, setrika, wifi dan air panas kalo mau mandi.
Selama beberapa hari aku ditemani beberapa teman china tinggal satu kamar denganku, aku pikir dosenku yang disini memang sudah merencanakan tiap malam dua orang menemaniku disini.
Sampai tanggal 6 Oktober 2014 aku sudah tidak takut lagi tinggal sendirian, dan aku berkata kepada mereka untuk tidak usah menemaniku kembali karena itu pasti mengganggu aktivitas mereka.
Awalnya aku takut hantu, tetapi mengingat aku berada di Negara berbeda apa iya disini ada hantu-hantu yang terkenal di Indo? hehe aku pikir sih tidak. Mungkin kalopun ada ya Vampire tapi masak dia mau masuk lompat-lompat gitu bangunin guru-guru yang tinggal di sekitar kamarku donk.
Hal yang aku takuti adalah mati listrik, iyah kenapa? karena ketika mati listrik maka mati kegiatanku.  Tidak bisa masak, minum air dingin, mandi air dingin dan yang paling penting wifi juga mati, apalagi jika mati listriknya malam hari, tapi tetanggaku baik, dia kalo tahu mati listrik malam hari dia main dikamarku terus kita nonton film atau sekedar ngobrol.
Tapi tinggal sendirian itu tidak ada teman yang diajak ngbrol dari bangun tidur hingga mau tidur lagi, apalagi jika liburan musim dingin dan imlek, semua dosen disini pulang kampung, begitu keluar kamar hanya ada daun yang tertiup angin (apasih). yah selama dua bulan sendirian dikamar nonton film dan bertahan hidup (masak, nyuci, nafas) hahaha tapi itupikiranku sebelum aku mengalami masa liburan ini, ternyata ada temanku yang tinggal di deket apartemen jadi tiap kali ada matahari kita main bareng jalan-jalan.
Tinggal sendirian juga harus pintar ngurus kesehatan pasalnya jika tangan kena luka atau demam flu dll harus sedia obat sendiri. yahh aku beberapa kali pagi-pagi demam lalu bangun dan buat bubur lalu minum obat, belum lagi pas malam-malam buka kaleng minuman tanganku tergores kaleng, keluar banyak darah dan aku tidak sedia perban langsung aku ambil tisu aku ikat tanganku lalu sprei dan bantal aku cuci.
Di asrama kampus baru, untuk mahasiswa china sendiri satu kamar bisa diisi 10 orang lebih banyak banget, tapi ada juga yang satu kamar 4 orang seperti mahasiswa asing. Tetapi di asrama kampus tidak boleh masak, dan akupun bingung ketika mau sholat, aku harus naik ke ranjang yang tingkat itu eh ternyata aku cuma bisa duduk gak bisa berdiri karena atapnya terlalu pendek, nah loh mau sholat aja pake ribet, Temanku yang juga dari Indo juga bilang, untuk awal-awal dia harus membeli bedcover+ kasur sendiri, juga terkadang tidak ada air panas bahkan airpun jarang mengalir. Padahal aku disini mandi sesuka hatiku dan air selalu ada.
Berkali-kali aku bersyukur ditempatkan di apartemen dosen, walopun jauh dari kampus tetapi akomodasi terjamin, tiap hari diantar jemput pake bis kampus yang terparkir di halaman apartemen.

terjal liku hidupku

Kadang hidup berada di atas, kadang juga dibawah. kita tak pernah tahu kapan semuanya berubah meskipun datangnya tiba-tiba. Aku sejak kecil  selalu hidup sederhana,  Saat duduk di SMA aku mendapatkan bantuan dana sekolah. Awalnya aku tidak berniat kuliah, aku sudah bilang ke sahabatku lulus SMA aku mau kerja, yahh setidaknya menajdi pelayan toko. Orang tuaku selalu tanya "mau lanjut kuliah tidak dek? kalo mau kuliah uangnya juga ada." aku terdiam.. aku tahu kata itu agar aku tidak kepikiran soal dana.
Aku memutuskan untuk mencoba universitas negri dan swasta di Jogja, sungguh aku tak menyangka, aku diterima di dua universitas itu. yang swasta S1 sedangkan yang negri D3. Aku benar-benar bingung untuk memilihnya, tetapi hatiku lebih memilih yang negri yahh di UGM meskipun nanti gelar yang aku dapatkan adalah A.Md. tetapi aku ingin belajar. aku mencoba bicara baik-baik dengan kedua orang tuaku, aku juga berniat kuliah sambil kerja mengingat biaya kuliah tidak murah, per semester 2,5 juta belum lagi uang bensin dll.
Diam-diam Ayahku menjual sepeda motornya yang sudah menemaninya sekian tahun, aku merasa tidak enak hati. lalu beliau menepuk pundakku "uang bisa habis dan dicari lagi, ilmu takkan habis."
awal kuliah penampilanku masih cupu, iyah kulitku hitam, berkaca mata dan pakaianku hanya itu-itu saja, tetapi mulai kuliah disini aku merasa aku diterima oleh teman-temanku.


semester 1 (tahun 2011)

Setelah 3 bulan berjalan, tiba-tiba aku mendapat kabar bahwa aku dan sahabatku mendapat beasiswa bidikmisi, iyah uang gedung uang kuliah yang dibayar waktu diawal oleh pihak UGM dikembalikan dan setiap bulan kami menerima 600ribu rupiah, padahal uang jajanku gak pernah segitu nominalnya. Orangtuaku yang mendengar hal itu bahagia, Sebagian uangnya aku berikan ke Orangtua, sebagian lagi ditabung untuk beli leptop.
namun seiring dengan perkembangan waktu, aku jadi lupa diri. Aku mulai mengenal fashion, sekarang penampilanku berubah.

semester 4 (tahun 2013 )

setidaknya minimal seminggu sekali shopping ke salon, beli dress, tas, sepatu dll. Terkadang juga Hang out bersama teman-teman kuliner atau ke caffe, belum lagi setelah aku kerja sampingan sebagai guru les yang satu jamnya setidaknya 50ribu rupiah. Aku jadi gila shopiing tapi sampai sekarang tidak ada wujudnya aku beli apa. Bahkan belum menyelesaikan TA aku sudah booking gaun kebaya dengan harga 700ribu rupiah dan searching studio foto untuk wisuda.
Namun waktu cepat berlalu, ketika bulan Juni aku mendapat info bahwa aku terpilih mendapatkan beasiswa ke China, satu tahun kuliah disana tetapi untuk biaya hidup ditanggung sendiri. aaaa aku benar-benar mau jadi gila. Aku bakalan jadi beban orangtuaku, akan tetapi orang tuaku mendukungku jika aku terus maju dengan beasiswa ini. Akhirnya uang yang aku tabung untuk booking studio foto aku relakan untuk mengurus keperluan keberangkatanku ke China.
Taukah kamu jika katanya gratis dapat beasiswa ke luar negri hanya biaya hidup yang bayar sendiiri? itu tidak sesimple yang dibayangkan, pertama harus cari passport, chek up lalu buat visa booking tiket pesawat. semua itu jika dijumlahkan sudah 7 juta belum lagi pas disana ternyata buat visa pelajar dan chek up lagi. Terpaksa aku harus merelakan kalung kesayanganku untuk mengurus visa dan tiket pesawat. Andai ku tahu aku bakal kuliah di China, pasti waktu itu uang yang untuk belanja aku tabung demi sesuap nasi disini. jika dulu setiap minggu aku selalu belanja gaun, sekarang setiap minggu aku belanja beras, gula, minyak telur. -_-
tapi tak apa, aku gak menyesalinya kok, karena memang itu yang harus terjadi dan seperti ini jalan hidupku, kita tak pernah tahu apa yang terjadi dimasa mendatang.
Masa muda masa kuliah tak terulang kembali, so nikmati waktumu sebelum masa tua mu datang!

2015, 26 February

Monday, February 23, 2015

jalan-jalan ke museum

Siang ini sebenarnya aku mau pergi belanja, yah karna persediaan beras didapur udah menipis. sekitar pukul 12.00 aku siap-siap, jangan ditanya aku sudah mandi belum ya, hehe karna aku berencana mandi usai belanja. lalu aku buka pintu tiba-tiba ada telepon, temanku mengajak aku untuk pergi ke taman dimana aku pernah menyewa baju tradisional China, aku langsun kepikiran untuk menyewa lagi. kontan saja aku langsung ganti baju dan siap-siap, walopun waktunya mpet tetap aku sempatin sholat dzuhur. 
sesampai di depan stasiun kereta api, temanku datang. dia kaget aku dan temanku baru datang jam 13.30 padahal acara di taman jam 12.30. kami menunggu taksi, tetapi taksi selalu penuh akhirnya kami jalan kaki sampai taman. disana kami bertemu bibi (suaminya satpam). kami masuk di kerumunan orang yang sedang antri tiket. Orang bilang disana ada berbagai pertunjukan dan doorprize, hanya saja pas kami datang acara sudah selesai. tetapi tak apalah sekalian liat-liat museum.
dari depan bangunan ini tak nampak seperti museum. lantai pertama banyak lukisan-lukisan sejarah di provinsi guizhou, lantai dua tentang topeng dan persebaran agama Budha, lantai tiga dapat dijumpai banyak alat rajut jaman dahulu tetapi tempatnya horor, gelap dan tidak terawat di lantai tiga ini. 
setelah lumayan capek, kami berniat pulang dengan menggunakan taksi, ketika ditanya taksi meminta bayaran 15 kuai untuk sampai asrama, enurut kami itu mahal karena jalan kaki hanya 15 menit sampai. akhirnya kami jalan kaki sambil ngbrol sebelumnya akhirnya aku mampir ditoko untuk beli beras dan cemilan. Jadi hari ini gak mandi deh, tapi gak bau kok, yah karena suhu sekarang sekitar 5 derajat cukuplah buat netralin bau. (berarti memang bau?) hahaha gak kok




























Thursday, February 19, 2015

Valentine dan Menjelang Imlek di Tongren, Guizhou, China

Hari ini ada janjian untuk makan siang dengan dosen yang mengurusi mahasiswa asing beserta teman kampus. karena tahun baru semakin dekat maka dosen mentraktir kami makan di restoran depan apartemen 农校. sambil menunggu hidangan kami ngbrol, karena aku tidak hati-hati susu yang aku tuang tumpah di meja oopss.. hehe
nasi kering yang dibawahnya ada sayuran
khas telur 
bebek peking panggang

jiu pertamaku
Setelah selesai makan-makan, kami berencana untuk jalan-jalan daerah Tongren. kami menunggu bis jalur 4, setelah sekitar 1 jam kemudian datanglah bis tetapi didalam bis penuh akhirnya kami kembali menunggu bis berikutnya sampai akhirnya kami jalan kaki sambil menunggu bis lewat.



suasana dijalan saat valentine











Malam tahun Baru Imlek di Tongren

sebelumnya aku tidak ada rencana apapun, aku hanya menyiapkan beberapa film korea, cemilan dan earphone. 18 februari 2015 dari bangun tidur sudah terdengar suara petasan dan kembang api diman-mana. lalu aku membuka hp distatus Qzone QQ banyak yang nulis status bahwa hari itu mereka sibuk menyiapkan hidangan makanan. 
supermarket dan toko hampir semuanya tutup dihari ini. lalu temanku mengajakku untuk berkunjung di rumah bibi (ayi) yang tak lain penjaga asrama kampus dan suaminya security yang aku pernah temui waktu main di Tongren KTV. kami sampai sana disambut hangat, lalu kami didepan tv sedangkan ayi sibuk didapur. dua jam kemudian datanglah keluarga besar ayi yang tak lain adalah kakanya ayi, lalu mereka bermain mahjong.
setelah pukul 18.00 kami makan malam bersama, nenek yang duduk disampingku baik banget, dia menyuruhku untuk makan banyak padahal dia makan dibantu oleh menantunya. 
nah ini foto hidangan makanan yang kita makan sekeluarga besar ayi ditambah kami (3 oang). kenyaaang bangettt...

makan besar malam imlek
setelah kenyang, kami memutuskan untuk melihat suasana diluar. lalu kami berhenti di stasiun kereta api. tak henti-hentinya kembang api mewarnai setiap langah kami. lalu kami membeli arum manis harganya 3 kuai. lumayan buat cuci mulut malam itu :D
tengah malam memang acara puncak dimana semua orang berkumpul dan melihat kembang api. tapi aku tidak berniat keluar kamar, aku lebih memilih telpon-telpon an dengan pacar. karena aku ingin melihat kembang api pertama kali dalam hidupku dengan orang yang tersayang. 

Thursday, February 12, 2015

incip-incip jajanan di Tiongkok

Pasti sudah tidak asing lagi dengar yang namanya doufu atau tofu atau tahu? ternyata makanan satu ini cukup populer di sini, setiap keramaian pasti menjual makanan ini dipinggir jalan. 
harganya pun relatif murah.

doufu pedas 6 ribu rupiah

nasi kering yang digoreng lalu dimasuki sayuran 6ribu rupiah

aneka cemilan

pedagang menjajakan dagangannya

Tiongkok lingkungan yang jorok?

sebelum kakiku mendarat ke Tiongkok dalam pikiranku sudah bermacam-macam gambaran, dimana ada yang mengatakan orang buang sampah dan BAB di sebarang tempat. dan sebagian lagi cerita bahwa tempat tinggal disana kumuh, wc dan kamar jadi satu dimana ruangannya berantakan.
well itu semua mungkin ada dibeberapa belahan Tiongkok. tapi dari segi pengamatanku untuk lingkungan ada beberapa tempat yang kumuh apalagi kebiasaan mereka buang air ludah disembarang tempat bahkan di dalam bus dan dikamar ( termasuk saat ada teman bermain dikamarku lalu dia buang ludah di lantai kamarku aaaaaa tidakkk) tapi lama-kelamaan aku terbiasa dengan kebiasaan mereka. oh ya dan lebih parahnya waktu aku dan temanku naik taksi nah sopirnya buang air ludah lalu kena angin aaaaa alhasil kena mukaku baru saja aku mau marah-marah sudah sampai tepat yang dituju. 
Mungkin karena kebiasaan ini juga pemerintah setempat menggalakan mobil pembersih. iyah mobil yang dilengkapi sapu lalu dibelakangnya ada air yang terus beroperasi disepanjang jalan satu hari tiga kali. wow keren coba di Indo seperti itu ya..
mobil pembersih jalan

sungai tampak dari atas

keadaan jalan raya