Hari ini adalah kepergianku..
Sekitar pukul delapan pagi, budheku datang dengan sebuah mobil untuk mengantarkan aku ke bandara. Dengan ditemani nenek, mak wik,
ayah, ibu, kakakku, dan sepupuku kita ke bandara.
Sepanjang perjalanan aku hanya diam, tenggorokanku
sakit kering.aku tak bisa membayangkan bagaimana nantinya apabila bertemu
pacarku, spontan saja, pacarku sudah ada dibandara dan menyambutku ketika aku
turun mobil.
Aku merasa tegar bila dia ada. Aku tak ingin pergi, biarlah waktu berhenti saat itu juga. Aku hanya bisa menoleh melambaikan tanganku sampai petugas menyuruhku untuk masuk. Air mataku terus mengalir. Dan jarak ini dimulai..
Kuala Lumpur
Akhirnya tiba dikuala lumpur, bandara yang seperti
mall membuat aku sempat kebingungan mencari tempat transit, apalagi sewaktu
Tanya dengan satpam, aku Tanya
menggunakan bahasa indonesia tapi sama satpamnya malah dimarahi katanya udah
jelasjelas ada tulisan pake bahasa inggris, akhirnya dengan bahasa inggrisku
yang ak ulang-ulang penataan letaknya, satpam itu paham. Dan menyuruh kami
lewat behind lift. Kami terdiam beberapa saat di belakang lift, dan bengong
kita lagi ngapain. Hahahaha.. akhirnya Temanku Tanya lagi pada beda orang dan
kita naik lantai tiga. Sampai dilantai tiga, aku belum makan siang, sedangkan
dibandara disana sepanjang perjalanan banyak restoran, akhirnya karena aku
dipaksa makan aku pesen juga di “nyonya colors”awalnya aku masuk ke kedai makan
tersebut karena murah posternya, skitar RM 8 udah dapat semangkuk nasi ama
minum, waktu aku masuk ternyata ada yang lebih murah yahh nasi lemak bungkus,
harganya RM 3,50. Dan aku pesan air mineral yang harganya RM 3,90. Itu harga apa IPK Cum Laude? :D
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan sekitar pukul 19.30
disini belum gelap, dan kita check in, luassnya membuat kakiku kesemutan, oh
iya aku juga dapat kenalan orang Jakarta, namanya lupa, dan dia hobinya wisata
keluar negri. Keren… selo bgt hidupnya..
Waktu diruang tunggu, semuanya Chinese, waaa semua
mata tertuju padaku, aku satu satunya orang yang memakai jilbab.
Sambil menunggu, aku cari wifi, walaupun sinyalnya
rebutan.
Sekitar pukul 01.00 tanggal 1 Oktober 2014 tiba di
Guangzhou, yah perjalanan yang sangat melelahkan, saat tulisan ini diketik aku
masih nunggu jemputan yang akan jemput jam 06.40, bahkan sekarang pukul 02.00
jadi kurang berapa jam ya… jari mana… pinjem jariiii…
Digigitin nyamuk, dan semua orang yang lewat
langsung melirik ke aku, lagi lagi mungkin karena aku asing tapi percayalah
bahwa diantara mereka yang lama menunggu sangat jarang untuk duduk dilantai
bahkan mereka lebih milih untuk berdiri, tapi tidak apa2 ini pertama kalinya
aku menginjakkan kaki di China.. Alhamdulillah..
^^
Ku lihat jam ditangan, harusnya jie Tika sudah
jemput kami, akupun berusaha untuk dapat jaringan wifi, setelah jam 8 pagi,
akhirny jie Tika menampakan diri, yah dia sempat telpon aku padahal nomorku
masih nomor Indonesia. Itu pasti mahal..
Dari Bandara Guangzhou, jie Tika memberikan pilihan
yang pertama naik taksi lebih mudah cepat sampai tapi harus rela mengeluarkan
uang 100yuan. Akhirnya kami mengambil opsi yang kedua yaitu menggunakan kereta
bawah tanah dilanjutkan naik taksi.
![]() |
suasana didalam kereta bawah tanah |
![]() |
rute kereta bawah tanah |
Pertama kami booking hotel karena tiket kereta api
hari ini tidak ada, jadi kami masing2 pesan hotel didaerah Guangzhou, harga per
malamnya 248 yuan. Dengan kamar bisnis dan toilet yang sedemikian bagusnya.
Kemudian kami makan, porsinya besar. Sampai tidak
habis satu piring, dan makanan disini tidak semua menjual air minum, jadi
kemana-mana aku bawa botol aqua. Kami membeli tiket keereta dari Guangzhou ke
tongren untuk perjalanan besok , harganya 322.50 yuan.
Lalu kami naik bis yang berhenti disetiap shelter, dengan merogoh kocek 2 yuan kami mengelilingi Guangzhou, tujuan pertama adalah jalan Beijing.
Lalu kami naik bis yang berhenti disetiap shelter, dengan merogoh kocek 2 yuan kami mengelilingi Guangzhou, tujuan pertama adalah jalan Beijing.
Jalan Beijing
Saat kami kesana bertepatan dengan hari kemerdekaan,
seluruh jalan ramai orang lalu lalang.
Kami memutuskan untuk mencicipi beberapa makanan di
Guangzhou,
![]() |
Kami jalan-jalan ke taman
yuexiu park dengan jalan kaki, tujuan kami adalah patung 5 kambing yang
terkenal di Guangzhou. Setelah mendaki sekitar 15 menit akhirnya kami sampai. Konon
lima kambing tersebut merupakan pemberian lima orang
suci kepada warga Guangzhou yang ribuan tahun lalu hidup sangat miskin.
Kelima
orang suci tersebut menggunakan kambing tersebut untuk memberkati kota agar
menjadi sejahtera. Setelah lima orang suci itu meninggalkan Guangzhou, kelima
kambing itu pun seecara ajaib berubah menjadi batu.
Sejak
itu, ekonomi Guangzhou secara perlahan membaik dan akhirnya berhasil menjadi
sejahtera seperti yang diminta warga kepada kelima orang suci tersebut.
Setelah
merasa puas, kami kembali dan terpikir untuk menggunakan angkutan untuk kembali
turun, tetapi membayangkan harus merogoh kocek 10 yuan per orang membuat kami
enggan melakukannya.
Canton Tower (广州塔)
Hari semakin sore kami melanjutkan perjalanan menuju
Canton Tower. Tepat saat kami sampai disana, lampu pada tower baru saja
dinyalakan. Banyak pengunjung memenuhi sekitar tower.
^^
akhirnya tibalah hari dimana aku dan temanku berangkat ke Tongren, yah selama satu tahun akan tinggal di daerah itu. siang hari sekitar pukul 10 pagi dengan naik taksi kami berangkat. sesampai di stasiun banyak sekali kerumumnan orang yang akan naik kereta, seperti antri sembako, yah karena ini adalah liburan hari kemerdekaan China. nahh sebelum naik kereta, sudah banyak orang yang menunggu, akhirnya ketika pintu dibuka kami lari, akupun tidak tahu untuk apa lari, dengan menenteng koper yang beratnya 16 kg dan tas ransel naik turun tangga akhirnya sampai dikereta.
menurutku dan temanku, petugas kereta tidak seramah di Indo, mereka cantik tapi galak hehehe
sesampai di dalam baru tahu ternyata orang-orang pada lari ingin mendapatkan bed yang bawah, karena aku datang terakhir aku dapat bed yang atas sendiri, awalnya takut tapi okelah latihan manjat.koperku aku taruh dibawah bed bawah, untung sama ayahku sudah digembok jadi walopun tidur di bed atas bisa tenang.
![]() |
suasana didalam kereta |
0 comments:
Post a Comment