Tuesday, February 24, 2015

terjal liku hidupku

Kadang hidup berada di atas, kadang juga dibawah. kita tak pernah tahu kapan semuanya berubah meskipun datangnya tiba-tiba. Aku sejak kecil  selalu hidup sederhana,  Saat duduk di SMA aku mendapatkan bantuan dana sekolah. Awalnya aku tidak berniat kuliah, aku sudah bilang ke sahabatku lulus SMA aku mau kerja, yahh setidaknya menajdi pelayan toko. Orang tuaku selalu tanya "mau lanjut kuliah tidak dek? kalo mau kuliah uangnya juga ada." aku terdiam.. aku tahu kata itu agar aku tidak kepikiran soal dana.
Aku memutuskan untuk mencoba universitas negri dan swasta di Jogja, sungguh aku tak menyangka, aku diterima di dua universitas itu. yang swasta S1 sedangkan yang negri D3. Aku benar-benar bingung untuk memilihnya, tetapi hatiku lebih memilih yang negri yahh di UGM meskipun nanti gelar yang aku dapatkan adalah A.Md. tetapi aku ingin belajar. aku mencoba bicara baik-baik dengan kedua orang tuaku, aku juga berniat kuliah sambil kerja mengingat biaya kuliah tidak murah, per semester 2,5 juta belum lagi uang bensin dll.
Diam-diam Ayahku menjual sepeda motornya yang sudah menemaninya sekian tahun, aku merasa tidak enak hati. lalu beliau menepuk pundakku "uang bisa habis dan dicari lagi, ilmu takkan habis."
awal kuliah penampilanku masih cupu, iyah kulitku hitam, berkaca mata dan pakaianku hanya itu-itu saja, tetapi mulai kuliah disini aku merasa aku diterima oleh teman-temanku.


semester 1 (tahun 2011)

Setelah 3 bulan berjalan, tiba-tiba aku mendapat kabar bahwa aku dan sahabatku mendapat beasiswa bidikmisi, iyah uang gedung uang kuliah yang dibayar waktu diawal oleh pihak UGM dikembalikan dan setiap bulan kami menerima 600ribu rupiah, padahal uang jajanku gak pernah segitu nominalnya. Orangtuaku yang mendengar hal itu bahagia, Sebagian uangnya aku berikan ke Orangtua, sebagian lagi ditabung untuk beli leptop.
namun seiring dengan perkembangan waktu, aku jadi lupa diri. Aku mulai mengenal fashion, sekarang penampilanku berubah.

semester 4 (tahun 2013 )

setidaknya minimal seminggu sekali shopping ke salon, beli dress, tas, sepatu dll. Terkadang juga Hang out bersama teman-teman kuliner atau ke caffe, belum lagi setelah aku kerja sampingan sebagai guru les yang satu jamnya setidaknya 50ribu rupiah. Aku jadi gila shopiing tapi sampai sekarang tidak ada wujudnya aku beli apa. Bahkan belum menyelesaikan TA aku sudah booking gaun kebaya dengan harga 700ribu rupiah dan searching studio foto untuk wisuda.
Namun waktu cepat berlalu, ketika bulan Juni aku mendapat info bahwa aku terpilih mendapatkan beasiswa ke China, satu tahun kuliah disana tetapi untuk biaya hidup ditanggung sendiri. aaaa aku benar-benar mau jadi gila. Aku bakalan jadi beban orangtuaku, akan tetapi orang tuaku mendukungku jika aku terus maju dengan beasiswa ini. Akhirnya uang yang aku tabung untuk booking studio foto aku relakan untuk mengurus keperluan keberangkatanku ke China.
Taukah kamu jika katanya gratis dapat beasiswa ke luar negri hanya biaya hidup yang bayar sendiiri? itu tidak sesimple yang dibayangkan, pertama harus cari passport, chek up lalu buat visa booking tiket pesawat. semua itu jika dijumlahkan sudah 7 juta belum lagi pas disana ternyata buat visa pelajar dan chek up lagi. Terpaksa aku harus merelakan kalung kesayanganku untuk mengurus visa dan tiket pesawat. Andai ku tahu aku bakal kuliah di China, pasti waktu itu uang yang untuk belanja aku tabung demi sesuap nasi disini. jika dulu setiap minggu aku selalu belanja gaun, sekarang setiap minggu aku belanja beras, gula, minyak telur. -_-
tapi tak apa, aku gak menyesalinya kok, karena memang itu yang harus terjadi dan seperti ini jalan hidupku, kita tak pernah tahu apa yang terjadi dimasa mendatang.
Masa muda masa kuliah tak terulang kembali, so nikmati waktumu sebelum masa tua mu datang!

2015, 26 February

0 comments:

Post a Comment